Perbedaan gurindam, syair, dan pantun
Puisi lama
Gurindam
Gurindam sendiri merupakan bentuk dari puisi lama yang hanya memiliki dua bait saja.
Makna dari syair ditentukan oleh bait-bait selanjutnya. (OL-13)
Syair tidak mempunyai sampiran, layaknya pantun. Jadi pada syair, semua barisnya mengandung isi dan makna.
Rima (persamaan bunyi atau persajakannya) adalah a-a-a-a.
Semua barisnya adalah isi.
Jumlah suku kata dalam setiap baris antara 8-14 suku kata.
Setiap bait terdiri atas empat baris.
Syair
Syair adalah jenis puisi yang memiliki irama yang dimana syair berasal dari daerah timur atau lebih tepatnya Arab.
Baris ke-1 dan baris ke-2 mempunyai hubungan sebab dan akibat.
Bersajak sama atau a-a.
Jumlah suku kata tiap-tiap baris tidak tetap.
Tiap bait terdiri atas dua baris.
Pantun
Pantun dapat diartikan sebagai salah satu puisi lama yang sering diperkenalkan dengan bahasa-bahasa Nusantaranya sendiri.
Rima (persamaan bunyi atau persajakannya) adalah a-b-a-b.
Baris ketiga dan keempat disebut dengan isi.
Baris pertama dan kedua disebut dengan sampiran.
Jumlah suku kata dalam setiap baris antara 8-12 suku kata.
Setiap baitnya terdiri atas empat baris.